skip to main |
skip to sidebar
|
di
01.32
Saat itu, aku seperti ISIM MUFROD,
tunggal sendirian saja…
seperti kalimat HURUF, sendiri tak
bermakna…
seperti fi’il LAAZIM, mencintai tak ada yang
dicinta…
tak mau terpuruk dan terdiam, aku harus
jadi MUBTADA’, memulai sesuatu..
menjadi seorang FA’IL, yang berawal dari
fi’il..
namun aku seperti FI’IL MUDHOORI’
ALLADZII LAM YATTASHIL BIAAKHIRIHII
SYAIUN…
mencari sesuatu, tapi tak bertemu
sesuatu
pun di akhir…
Bertemu denganmu adalah KHOBAR
MUQODDAM, sebuah kabar yang tak
disangka…
Aku pun jadi MUBTADA’ MUAKKHOR,
perintis yang kesiangan….
Aku mulai dengan sebuah KALAM, dari
untaian susunan beberapa lafadz…
yang MUFID, terkhusus untuk dirimu
dengan penuh mak’na…
Dari sini semua bermula…
Aku dan kamu, bagaikan IDHOFAH…
aku MUDHOF,sedang kamu adalah
MUDHOF ILAIH nya….
Sungguh Tak bisa dipisahkan….
Cintaku padamu, beri’rob ROFA’. Betul2
TINGGI …
Bertanda DHUMMAH. Bersatu….
Cinta kita
bersatu, mencapai derajat yang tinggi…..
Saat mengejar cintamu, aku cuma isim
beri’rob NASHOB. Susah payah….
yang bertanda FATHAH. Terbuka….
SEHIGGA HANYA DENGAN BERSUSAH
PAYAH MAKA CINTA ITU KAN TERBUKA.
Setelah mendapatkan cintamu, tak mau
aku seperti isim yang KHOFDH.
Hina dan rendah, Bertanda Kasroh.
Terpecah belah….
SEHINGGA JIKA KITA BERPECAH BELAH
TAK BERSATU, RENDAHLAH DERAJAT CINTA
KITA.
Karenanya, kan kujaga CINTA kita,
layaknya isim yang beri’rob JAZM.
Penuh kepastian Bertanda dengan SUKUN.
Ketenangan…
Kan kita gapai cinta yang penuh damai,,,,
saat semua terikat dengan kepastian tanpa
ragu-ragu,,,
Seperti MUBTADA' KHOBAR,,,,,
dimana ada mubtada’ pasti ada khobar.
Setiap ada kamu pasti ada aku yang selalu
mendampingi mu disetiap
langkahmu.
Seperti tarkib IDHOFAH,,,,
Dimana mudlof dan mudlof ilaih
menyebabkan hubungan dan tak boleh
ditanwin, karena tanwin menunjukkan
perpisahan.
Hubungan pertalian antara aku dan kamu
yang menyebabkan tumbuhnya
cintaku.
Seperti ISIM ALAM,,,
Perasaanku padamu itu menyebabkan
adanya NAMA,,,,
yaitu “cinta”.
Seperti isim ISYAROH,,,,
Daun waru ini sebagai lambang cintaku
padamu.
Seperti NIDA',,,,
Dimana ini adalah sebuah panggilan.
Aku memanggilmu dengan sebutan
“sayang”.
Bila dirimu DEKAT aku memanggilmu
“hai, yang”.
Bila dirimu JAUH aku memanggilmu
“wahai sayang”.
Seperti MAF'UL LIAJLIH,,,,
Perasaan yang didatangkan untukku ini
menjelaskan penyebab terjadinya cintaku
padamu.
Seperti MUSTASNAA,,,
Tak ada seseorang yang kucinta kecuali
dirimu.
Seperti MASDAR,,,
Kamu berada diurutan yang KETIGA
diantara yang kucinta.
Pertama adalah cintaku kepada Allah dan
rasul.
Kedua kepada orang tuaku guru dan ulama.
Ketiga adalah cintaku padamu.
Seperti MAF'UL BEH,,,
Kamu adalah yang menjadi SUBYEK
seseorang yang aku idamkan.
Seperti hal, Tingkah lakumu yang membuat
diriku jatuh cinta padamu....
Heeeem.....
Cinta itu seperti KALIMAT ISIM
Cinta itu tidak dibatasi oleh waktu
Cinta itu seperti MUBTADA KHOBAR
Andai Adinda Mubtada, maka Kakanda
akan menjadi khobarnya
Seorang Kakanda akan selalu ada untuk
Adinda
Cinta juga bagaikan FI’IL & FA'IL
Dirinya tak ada artinya tanpa kehadiran
kekasihnya
Dan Juga bagaikan JAR MAJRUR
Kemanapun kekasihnya pergi, Ia kan selalu
menemaninya.
Atau bahkan seperti SYARAT JAWAB
Bila kekasihnya tidak ada, apalah arti
hidupnya?
heeeem........!!
Wal hasil Ternyata tidak selamanya
perasaan ini MABNI. Tapi sungguh sulit
mengADZFU bayangmu.
Padahal aku sudah
mencoba
memasukkan AMIL-AMIL lain.
Namun tetap saja sulit mencari
pemBADALmu.
Kamu memang benar-benar FAIL yang
sempurna.
Yang membuat perasaan ku
semakin mengTAUKID.
Walau antara
kita mungkin tak pernah ter'ATHOFkan.
Aku ingin mengIDHOFkan perasaanku ini
padamu. Lalu bagai mana HAL-mu atas
perasaanku ???